WELCOME

Selamat Datang Perpustakaan SMP GPB Online untuk mendidik siswa menjadi kreatif, aktif, inovatif

Selasa, 06 September 2016

Tugas Matakuliah Terbitan Pemerintah dan Badan internasional


Tugas Matakuliah Terbitan Pemerintah dan Badan internasional
Prodi D3 Perpustakaan UM  
 Dosen Andi Asari 

PUBLIKASI KARYA MANUSIA
Informasi itu tersimpan dalam berbagai medium, mulai medium yang kini di sebut konvensinal, yakni kertas sampai medium mutakhir tempat penyimpanan informasi digital seperti harddiisk dan CD. Dunia penerbitan merupakan bagian naluri kita untuk memublikasikan sesuatu kepada ornang lain. Naluri  tersebut menemukan saluran yang tepat dan membantu orang lain karena memperoleh informasi yang penting dan berharga serta bermanfaat untuk kehidupan. Menurut Roger (1986:16) kita menyaksikan, bahwa manusia menyampaikan pikiran dan perasaan  orang lain lewat komunikasi visual sekitar 22.000 tahun masehi. Gambaran rupanya di gunakan untuk menyampaikan komunikasi  dan perasaan orang lain.
Sedangkan era komunikasi tertulis dimulai 4.000 SM saat bangsa Sumeria menemukan huruf & mulai menuliskan hukum yg berlaku d lempengan tanah liat. Di Cina dikembangkan alat cetak kayu mirip stempel oleh Pi Sheng. Di Korea ditemukan huruf loga sbg pengganti huruf dari tanah liat
Rogers membagi pembabakan komunikasi manusia menjadi 4 babak utama : komunikasi tertulis; tercetak; telekomunikasi & interaktif. Namun ada juga yg meringkas menjadi 3 : komunikasi lisan; tertulis & digital.

       A.    NILAI TAMBAH ISI PENERBITAN

Manajemen pengetahuan maka kita bias menemukan bahwa informasi merupakan data yang diolah. Hasil pengelolahan atas fakta atau peristiwa di dunia sosial dan dunia almiah kita. Fakta tersebut kemudian kumpulkan dan diolah sehingga menjadi data demografis. Kumpulan informasi akan menjadoi pengetahuan , dan kumpulan pengetahuan akan kearifan (wisdom).
Penerbitan merupakan proses pemberian nilai tambah atas bahan baku yg dijadikan isi terbitan. Nilai tambah pada dasarnya bisa dilihat dari 5 nilai dasar, yaitu :
1.      Nilai logis, isi informasi yg diterbitkan memberikan kebenaran secara rasional & bertindak pula secara rasional kepada pembacanya.
2.      Nilai etis, isi informasi yg diterbitkan memberikan makna & memperdalam ketaatan & perilaku etis pada pembaca.
3.      Nilai estetis, isi informasi yg disampaikan mendorong perkembangan apresiasi & perilaku etis pada pembacanya.
4.      Nilai teologis, nilai guna dari isi informasi, seperti menambah kecerdasan, memperluas wawasan,dst yg bermanfaat utk meningkatkan kualitas kehidupan.
Nilai tambah isi terbitan hendaknya menjadi acuan dalam mempertimbangkan penerbitan, karena nilai tambah yg menentukan kebermaknaan terbitan. Karena nilai tambah yg dikandung terbitan itulah maka kegiatan penerbitan sering dikaitkan dgn soal idealisme. 

B.     MAKNA PUBLIKASI BAGI PERKEMBANGAN PERADABAN

Revolusi besar dlm dunia informasi terjadi tahun 1455,yakni penemuan mesin cetak oleh Johannes Gutenberg, yg digunakan pertama kalinya utk mencetak 200 eks Kitab Injil, yg kemudian tercatat dalam sejarah sebagai revolusi komuniksai dalam peradaban manusia.
Briggs & Burke menunjukkan beberapa dampak perkembangan percetakan pada peradaban manusia, misalnya koran yg memberikan sumbangan kepada pembentukan kesadaran nasional dgn memperlakukannya pembaca sebagai publik nasional.
Di Asia , mesin cetak sudah digunakan sejak abad 8, khususnya di Cina & Jepang. Kalau mesin cetak Gutenberg menggunakan lempengan logam yg terilhami dari mesin pemeras anggur di Rhineland, mesin cetak Cina & Jepang menggunakan blok2 kayu seperti stempel. Mesin yang serupa dengan Gutenberg dikembangkan di Korea abad ke 15.
Filsuf Inggris termasyur, Francis Bacon menyebutkan penerbitan/percetakan bersama dgn penemuan mesiu & kompas merupakan trio yang “mengubah keadaan negara & wajah sgl sesuatu di muka bumi”. Dampak penerbitan menurut Samuel Hatlib” seni percetakkan akan menyebarluaskan ilmu pengetahuan sedemikian rupa, sehingga orang-orang biasa karena mengetahui hak & kebebasan meraka tidak mau lagi diperintah dengan cara penindasan.
DeFleur & Dennis “penerbitan buku ini belum dipandang sebagai bagian dr perkembangan sosial yg kebutuhan akan hasil terbitannya berkembang sejalan dengan pembukaan universitas - universitas, perubahan dalam kehidupan beragama serta perkembangan ilmu pengetahuan & kesusastraan.
Di Amerika 3 kota yg menjadi pusat kegiatan penerbitan yaitu New York, Boston & Philadelphia. Para pengkaji sejarah penerbitan melihat ada 3 hal yg dipengaruhi & mempengaruhi dunia penerbitan, yakni pendidikan, agama & perkembangan pemikiran manusia.

C.      PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DAN MEDIUM PUBLIKASI

Teknologi digital untuk membaca apa yang sebelum  hanya dibaca dengan medium penyimanan berupa kertas. Teknologi penyimpanan itu pun kemudian didukung oleh perkembangan alat untuk membaca buku-buku digital IPAD ato e-Book reader. Medium publikasi makin variasai itu dengan sendirinya makin memperluas jangkauan public yangdi layani. Misalnya untuk para tuna netra atau  yang mengalami gangguan mata, masih bisa “membaca” buku karena adanya audiobook.


KATEGORI PENERBITAN
Sebelumnya kita sudah mempelajari sejarah social penerbitan dan aspek teknis penerbitan, dan selanjutnya kita membahas sisi apa yang dipublikasikannya. Tipe dan kategori penerbitan yang di lanjutkan dengan karakteristik kategori penerbitan.

A.    TIPE PENERBITAN DAN KEBUTUHAN PENGGUNA
Menurut Harrison & Oates (1981:169), perpustakaan sekarang ini sudah menjadi bagian dari “industri komunikasi”,  dengan membaeri layanan informasi yang dibutuhkan dalam industri tersebut.
Menurut Yusuf (2009: 340), fungsi yang berkaitan dengan informasi ini dengan mengaitkannya pada tugas dan kedudukan perpustakaan. Informasi tersebut haruslah berfunsi edukatif, informatif, rekreatif, bahkan dapat di pergunakan untuk kepentinagan penelitian.
Harrison & Oates menunjukkan 7 kebutuhan & penerbitan/tipe publikasi yg dilakukan perpustakaan, yaitu panduan pembaca, daftar bacaan, daftar koleksi baru, poster, ulasan/resensi buku, terbitan berkala & sejarah lokal-pamflet-kalawarta. Tipe publikasi yang dikembangkan adl tipe publikasi yg berkaitan dgn kebutuhan utk memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya pd kustomer perpustakaan. Pentingnya penyediaan akses thdp semua koleksi ilmu pengetahuan dan teknologi yg dimiliki perpustakaan tentunya disadari oleh para pustakawan. Oleh sebab itu penerbitan bibliografi yg berisi perekaman sistematis & lengkap atas keberadaan & tempat bahan pustaka disimpan menjadi penting (Yusuf). Bibliografi mejadi jembatan antara pengguna & perpustakaan.

B.     PENERBITAN BERKALA

Kita menemukan dua tipe penerbitan yang bias di masukkan sebagai penerbitan berkala, pertama bibliografi dan kedua kalawarta. Penerbitan berkala bias kita nyatakan sebagai bagian dari penerbitan berseri. Istilah yang digunakan untuk menuju pada bahan-bahan “dalam medium apa pun dalam selang waktu tertentu”.
Penerbitan berkala mrpk bagian dari penerbitan serial yg diberi batasan sebagai salah satu  penerbitan dgn judulnya sendiri, mengandung beberapa artikel yg ditulis lebih dr seorg penulis & diterbitkan dengan selang waktu tertentu yg kurang dr 1 tahun tanpa ditetapkan sebelumnya kapan penerbitan trakhir akan terbit. Contoh majalah, surat kabar, jurnal ilmiah atau terbitan akademis. Penerbitan berkala bisa dilakukan dgn berbagai medium,seperti kertas sebagimana penerbitan konvensional/medium digital.
Tipe penerbitan berkala adalah :
a.      Kalawarta/newsletter
Kalawarta sbg slh satu terbitan perpustakaan dimaksudkan sebagai media komunikasi ant perpust dengan anggota- anggotanya. Kandungan isinya lebih banyak bersifat informatif.

b.      Bibliografi
Penyusunan bibliografi lebih berat dibanding kalawarta, karena harus melakukan penelitian untuk menginventarisasi buku/artikel terkait dengan tema bibliografi yang ditulisnya, menelusuri prosiding seminar untuk mengetahui topic-topik yang relevan dengan apa yang telah dilakukan.

c.       Laporan Tahunan
Laporan tahunan disini lebih bermakna pertanggungjawaban perpustakaan kepada para stakeholder-nya, lebih merupakan laporan yang akan disampaikan kepada kustomernya.

Melalui penerbitan-penerbitan berkala tersebut, perpustakaan jadi tetap berhubungan dengan para penggunnya karena berusaha melayani apa  yang dibutuhkan para pengguna.

C.    PENERBITAN NON-BERKALA

Menurut UNESCO 1992, terbitan non-berkala adalah satu karya yang diterbitkan semuanya pada waktu yang sama atau berdasarkan volumenya baik dengan interval waktu yang tak tertentu, namun tetap pada rentang waktu 1 tahun atau lebih. Kategori penerbitannya adalah :
a.       Buku, yg didefinisikan sbg publikasi tercetak non-berkala dgn jumlah hal tidak kurang dari 49 hal di luar sampul
b.      Pamflet, penerbitan tercetak nonberkala dengan jumlah hal tidak kurang dari 5 & tidak lebih dari 48 hal di luar sampul
Apapun yg melalui proses cetak dengan jumlah hal seperti yg dikemukakan diatas bisa dikategorikan sebagai penerbitan non berkala.
Definisi di atas kemudian disempurnakan tahun 1964 yg kemudian menjadi definisi standar yaitu “buku adalah penerbitan tercetak nonperiodik yang berisi setdknya 49 hal, diluar sampul,yg diterbitkan di 1 negara & bisa diperoleh publik”
Setelah 40 thn Wischenbart & Ehling(2009) menulis “Definisi UNESCO thn 1964 tak mengacu pada semua terbitan digital, juga tidak mengacu pada pertumbuhan naskah-naskah yang dipublikasikan karena adanya layanan dicetak sesuai permintaan, padahal keduanya mendorong cukup kuat penambahan jumlah judul yg diterbitkan di 1 negara”.

1 komentar:

  1. Bagus kak Artikelnya, boleh tanya?
    Tipe penerbitan berkala apakah hanya kalawarta, bibliografi, dan laporan tahunan saja?

    BalasHapus