Tugas
Matakuliah Terbitan Pemerintah dan Badan internasional
Prodi D3
Perpustakaan UM
Dosen
Andi Asari
PUBLIKASI
KARYA MANUSIA
Informasi
itu tersimpan dalam berbagai medium, mulai medium yang kini di sebut
konvensinal, yakni kertas sampai medium mutakhir tempat penyimpanan informasi
digital seperti harddiisk dan CD. Dunia penerbitan merupakan bagian naluri kita
untuk memublikasikan sesuatu kepada ornang lain. Naluri tersebut menemukan saluran yang tepat dan
membantu orang lain karena memperoleh informasi yang penting dan berharga serta
bermanfaat untuk kehidupan. Menurut Roger
(1986:16) kita menyaksikan, bahwa manusia menyampaikan pikiran dan
perasaan orang lain lewat komunikasi
visual sekitar 22.000 tahun masehi. Gambaran rupanya di gunakan untuk
menyampaikan komunikasi dan perasaan
orang lain.
Sedangkan
era komunikasi tertulis dimulai 4.000 SM saat bangsa Sumeria menemukan huruf
& mulai menuliskan hukum yg berlaku d lempengan tanah liat. Di Cina
dikembangkan alat cetak kayu mirip stempel oleh Pi Sheng. Di Korea ditemukan
huruf loga sbg pengganti huruf dari tanah liat
Rogers
membagi pembabakan komunikasi manusia menjadi 4 babak utama : komunikasi
tertulis; tercetak; telekomunikasi & interaktif. Namun ada juga yg
meringkas menjadi 3 : komunikasi lisan; tertulis & digital.
A.
NILAI TAMBAH ISI
PENERBITAN
Manajemen pengetahuan maka kita bias menemukan bahwa
informasi merupakan data yang diolah. Hasil pengelolahan atas fakta atau
peristiwa di dunia sosial dan dunia almiah kita. Fakta tersebut kemudian
kumpulkan dan diolah sehingga menjadi data demografis. Kumpulan informasi akan
menjadoi pengetahuan , dan kumpulan pengetahuan akan kearifan (wisdom).
Penerbitan merupakan proses pemberian
nilai tambah atas bahan baku yg dijadikan isi terbitan. Nilai tambah pada
dasarnya bisa dilihat dari 5 nilai dasar, yaitu :
1.
Nilai
logis, isi informasi yg diterbitkan memberikan kebenaran secara rasional &
bertindak pula secara rasional kepada pembacanya.
2.
Nilai
etis, isi informasi yg diterbitkan memberikan makna & memperdalam ketaatan
& perilaku etis pada pembaca.
3.
Nilai
estetis, isi informasi yg disampaikan mendorong perkembangan apresiasi &
perilaku etis pada pembacanya.
4.
Nilai
teologis, nilai guna dari isi informasi, seperti menambah kecerdasan,
memperluas wawasan,dst yg bermanfaat utk meningkatkan kualitas kehidupan.
Nilai tambah isi terbitan hendaknya
menjadi acuan dalam mempertimbangkan penerbitan, karena nilai tambah yg
menentukan kebermaknaan terbitan. Karena nilai tambah yg dikandung terbitan
itulah maka kegiatan penerbitan sering dikaitkan dgn soal idealisme.
B. MAKNA PUBLIKASI BAGI PERKEMBANGAN PERADABAN
B. MAKNA PUBLIKASI BAGI PERKEMBANGAN PERADABAN
Revolusi
besar dlm dunia informasi terjadi tahun 1455,yakni penemuan mesin cetak oleh Johannes
Gutenberg, yg digunakan pertama kalinya utk mencetak 200 eks Kitab
Injil, yg kemudian tercatat dalam sejarah sebagai revolusi komuniksai dalam
peradaban manusia.
Briggs
& Burke menunjukkan beberapa dampak perkembangan percetakan pada peradaban
manusia, misalnya koran yg memberikan sumbangan kepada pembentukan kesadaran
nasional dgn memperlakukannya pembaca sebagai publik nasional.
Di
Asia , mesin cetak sudah digunakan sejak abad 8, khususnya di Cina &
Jepang. Kalau mesin cetak Gutenberg menggunakan lempengan logam yg terilhami dari
mesin pemeras anggur di Rhineland, mesin cetak Cina & Jepang menggunakan
blok2 kayu seperti stempel. Mesin yang serupa dengan Gutenberg dikembangkan di
Korea abad ke 15.
Filsuf
Inggris termasyur, Francis Bacon menyebutkan penerbitan/percetakan bersama dgn
penemuan mesiu & kompas merupakan trio yang “mengubah keadaan negara &
wajah sgl sesuatu di muka bumi”. Dampak penerbitan menurut Samuel Hatlib” seni
percetakkan akan menyebarluaskan ilmu pengetahuan sedemikian rupa, sehingga
orang-orang biasa karena mengetahui hak & kebebasan meraka tidak mau lagi
diperintah dengan cara penindasan.
DeFleur
& Dennis “penerbitan buku ini belum dipandang sebagai bagian dr
perkembangan sosial yg kebutuhan akan hasil terbitannya berkembang sejalan dengan
pembukaan universitas - universitas, perubahan dalam kehidupan beragama serta
perkembangan ilmu pengetahuan & kesusastraan.
Di
Amerika 3 kota yg menjadi pusat kegiatan penerbitan yaitu New York, Boston
& Philadelphia. Para pengkaji sejarah penerbitan melihat ada 3 hal yg
dipengaruhi & mempengaruhi dunia penerbitan, yakni pendidikan, agama &
perkembangan pemikiran manusia.
C.
PERKEMBANGAN
TEKNOLOGI DAN MEDIUM PUBLIKASI
Teknologi digital untuk membaca apa yang
sebelum hanya dibaca dengan medium
penyimanan berupa kertas. Teknologi penyimpanan itu pun kemudian didukung oleh
perkembangan alat untuk membaca buku-buku digital IPAD ato e-Book reader.
Medium publikasi makin variasai itu dengan sendirinya makin memperluas
jangkauan public yangdi layani. Misalnya untuk para tuna netra atau yang mengalami gangguan mata, masih bisa “membaca”
buku karena adanya audiobook.
KATEGORI PENERBITAN
Sebelumnya kita sudah
mempelajari sejarah social penerbitan dan aspek teknis penerbitan, dan
selanjutnya kita membahas sisi apa yang dipublikasikannya. Tipe dan kategori
penerbitan yang di lanjutkan dengan karakteristik kategori penerbitan.
A.
TIPE PENERBITAN DAN KEBUTUHAN
PENGGUNA
Menurut
Harrison & Oates (1981:169), perpustakaan sekarang
ini sudah menjadi bagian dari “industri komunikasi”, dengan membaeri layanan informasi yang
dibutuhkan dalam industri tersebut.
Menurut
Yusuf (2009: 340), fungsi yang berkaitan dengan informasi
ini dengan mengaitkannya pada tugas dan kedudukan perpustakaan. Informasi tersebut
haruslah berfunsi edukatif, informatif, rekreatif, bahkan dapat di pergunakan
untuk kepentinagan penelitian.
Harrison
& Oates
menunjukkan 7 kebutuhan & penerbitan/tipe publikasi yg dilakukan
perpustakaan, yaitu panduan pembaca, daftar bacaan, daftar koleksi baru, poster,
ulasan/resensi buku, terbitan berkala & sejarah lokal-pamflet-kalawarta.
Tipe publikasi yang dikembangkan adl tipe publikasi yg berkaitan dgn kebutuhan
utk memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya pd kustomer perpustakaan.
Pentingnya penyediaan akses thdp semua koleksi ilmu pengetahuan dan teknologi yg
dimiliki perpustakaan tentunya disadari oleh para pustakawan. Oleh sebab itu
penerbitan bibliografi yg berisi perekaman sistematis & lengkap atas
keberadaan & tempat bahan pustaka disimpan menjadi penting (Yusuf).
Bibliografi mejadi jembatan antara pengguna & perpustakaan.
B.
PENERBITAN BERKALA
Kita
menemukan dua tipe penerbitan yang bias di masukkan sebagai penerbitan berkala,
pertama bibliografi dan kedua kalawarta. Penerbitan berkala bias kita nyatakan
sebagai bagian dari penerbitan berseri. Istilah yang digunakan untuk menuju
pada bahan-bahan “dalam medium apa pun dalam selang waktu tertentu”.
Penerbitan
berkala mrpk bagian dari penerbitan serial yg diberi batasan sebagai salah satu
penerbitan dgn judulnya sendiri,
mengandung beberapa artikel yg ditulis lebih dr seorg penulis & diterbitkan
dengan selang waktu tertentu yg kurang dr 1 tahun tanpa ditetapkan sebelumnya
kapan penerbitan trakhir akan terbit. Contoh majalah, surat kabar, jurnal
ilmiah atau terbitan akademis. Penerbitan berkala bisa dilakukan dgn berbagai
medium,seperti kertas sebagimana penerbitan konvensional/medium digital.
Tipe penerbitan berkala adalah :
a.
Kalawarta/newsletter
Kalawarta sbg slh satu terbitan perpustakaan
dimaksudkan sebagai media komunikasi ant perpust dengan anggota- anggotanya.
Kandungan isinya lebih banyak bersifat informatif.
b.
Bibliografi
Penyusunan bibliografi lebih berat
dibanding kalawarta, karena harus melakukan penelitian untuk menginventarisasi
buku/artikel terkait dengan tema bibliografi yang ditulisnya, menelusuri
prosiding seminar untuk mengetahui topic-topik yang relevan dengan apa yang telah
dilakukan.
c.
Laporan Tahunan
Laporan tahunan disini lebih bermakna
pertanggungjawaban perpustakaan kepada para stakeholder-nya,
lebih merupakan laporan yang akan disampaikan kepada kustomernya.
Melalui penerbitan-penerbitan berkala
tersebut, perpustakaan jadi tetap berhubungan dengan para penggunnya karena
berusaha melayani apa yang dibutuhkan
para pengguna.
C.
PENERBITAN
NON-BERKALA
Menurut UNESCO 1992, terbitan
non-berkala adalah satu karya yang diterbitkan semuanya pada waktu yang sama
atau berdasarkan volumenya baik dengan interval waktu yang tak tertentu, namun
tetap pada rentang waktu 1 tahun atau lebih. Kategori penerbitannya adalah :
a.
Buku,
yg didefinisikan sbg publikasi tercetak non-berkala dgn jumlah hal tidak kurang
dari 49 hal di luar sampul
b.
Pamflet,
penerbitan tercetak nonberkala dengan jumlah hal tidak kurang dari 5 & tidak
lebih dari 48 hal di luar sampul
Apapun
yg melalui proses cetak dengan jumlah hal seperti yg dikemukakan diatas bisa
dikategorikan sebagai penerbitan non berkala.
Definisi di atas kemudian disempurnakan
tahun 1964 yg kemudian menjadi definisi standar yaitu “buku adalah penerbitan
tercetak nonperiodik yang berisi setdknya 49 hal, diluar sampul,yg diterbitkan
di 1 negara & bisa diperoleh publik”
Setelah 40 thn Wischenbart &
Ehling(2009) menulis “Definisi UNESCO thn 1964 tak mengacu pada semua terbitan
digital, juga tidak mengacu pada pertumbuhan naskah-naskah yang dipublikasikan
karena adanya layanan dicetak sesuai permintaan, padahal keduanya mendorong
cukup kuat penambahan jumlah judul yg diterbitkan di 1 negara”.
Bagus kak Artikelnya, boleh tanya?
BalasHapusTipe penerbitan berkala apakah hanya kalawarta, bibliografi, dan laporan tahunan saja?